Setelah Lunasi Hutang Perusahaan, BYAN Belum Tentukan Kerjasama Produksi Batubara Di Kalimantan Timur

Diposting oleh Mesin Las on Jumat, 29 Juni 2012

perusahaan batubara kalimantan timur

Perusahaan Batubara Indonesia, Bayan Resources Tbk (BYAN) mengaku telah membayar utang senilai US $ 400 juta. Pelunasan hutang itu berasal dari pemberian pinjaman dari sindikasi beberapa bank bahwa pinjaman sebesar US $ 750 juta ditawarkan.

Hal ini pada dasarnya pinjaman sebesar US $ 950 juta, namun saat ini AS hanya BYAN dibayar $ 750 juta. Bank-bank pinjaman memiliki: Sumitomo Mitsui Banking Corporation, ANZ, Bank Mandiri, HSBC, Standard Chartered, JP Morgan dan Natixis.

"Apa yang harus kita gunakan untuk US $ kami 400 juta untuk membayar kembali pinjaman untuk," kata direktur Jenny Quantero BYAN seperti yang ditemukan di Jakarta, Senin (28/5).

Sebagai tambahan, suatu kewajiban yang harus BYAN obligasi sisanya dilakukan di bawah club deal Fasilitas untuk US $ 300 juta pada tanggal 22 April 2010, dan fasilitas jembatan senilai US $ 185 juta Standard Chartered Bank Cabang Singapura 31 Mei 2011.

Sementara sisa pinjaman BYAN ditangkap akan digunakan sebagai modal kerja sebesar US $ 150 juta dan bagian dari belanja modal sebesar US $ 200 juta.

Di sisi lain, berhubungan dengan kerjasama dengan perusahaan Putih Energy Ltd untuk pabrik pengolahan batubara di Kalimantan Timur untuk mengembangkan masih beku. Hal ini mungkin harus dilihat apakah rencana BYAN untuk mengundurkan diri dari proyek, yang dilaporkan tidak bisa menjanjikan itu.

Sebagai catatan, Energi Putih memiliki BYAN dan perusahaan patungan, PT Kaltim Supacoal. BYAN memiliki 49% saham Kaltim Supacoal, dan 51% oleh perusahaan Energi Putih, Australia. Batubara pabrik pengolahan dibangun dan dioperasikan di bawah kendali perusahaan batubara Kaltim Supacoal.

{ 0 komentar... read them below or add one }